Kitab Kesimpulan Adat

Oleh Buya Mas’oed Abidin

Di dalam luhak nan tigo lareh nan duo. Adapun adat yang terpakai oleh orang tua-tua turun temurun di dalam luhak nan tigo lareh nan duo, adalah empat perkara:

1. Adat yang sebenar adat
2. Adat yang diadatkan
3. Adat yang teradat
4. Adat istiadat

1. Adat yang sebenar adat

Adapun yang dikatakann adat yang sebenar adat ialah : yang diterima dari nabi Muhammad SAW. Sepanjang tersebut di dalam kitab Allah (Al-Qur’an) artinya yang sepanjang di dalam syaraq: Di situlah diambil Syah dan Batal; Halal dan Haram; Sunat dan Perdhu; Dakwa dan Jawab: Syaksi dan Bainah di situ diambil Fiil bunuh yang tiga:
1 ‘Amal (disangajo)
2 Sabah ‘Ama t (serupo disengaja)
3 Khathak (tersalah) lepas dari hukum

Pensabitkan bunuh itu ialah:
1) Ikrar
2) Saksi
3) Haus
Dan disini pulalah duanbil hukum yang empat
1) Hukum Ilmu
2) Hukum Bainah
3) Hukum Kurenah
Hukum Ijitihat

2. Adat yang diadatkan

Yang Diadatkan ialah yang diterima daripada Datuk Ketumanggungan dan Datuak Parpatiah nan Sabatang. Dari sini diterima Cupak Nan Duo; Kato nan ampek; Undang-undang Nan Ampek; Nagari nan Ampek

Cupak Nan Duo
Adapun yang disebut dengan Cupak Nan Duo:
1. Cupak Nan Usali (asli)
2. Cupak Buatan.

1. Adapun yang disebut dengan Cupak Nan Usali (Asli) ialah gantang (takaran ukuran-ukuran 2/3 liter) Nan Papek, Bungka Nan Piawai.
Taraju Nan Batuai nan Batiru Batuladan. Bajanjang Naiak Batanggo Turun, Balukis Balimbago, Nan Batukuak Nan Batabang, nan Basuriah Nan Bapahek, Alah Surinyo nan dahulu. Jauah Buliah ditunjuakkan hampiah buliah dikakokkan.
2. Adapun nan dikato cupak buatan, ialah Pancarian Sagalo Penghulu Nan Ahli akal dalam Nagari atau pancarian Tiok-tiok luhak atau Pancarian Tiok-tiok Lareh ataupun Pancarian itu. Mupakaiak Syarak atau manyalahi syarak-sarato disudahi oleh tiok-tiok urang dengan memotong kerbau. Kacau darahnyo. Ditanam tanduaknya, dimakan dagiangnyo. Dilacak pinang ditapung Batu diikek dengan Patiah (al- fatihah).

Kato Nan Ampek
Adapun nan dikatokan Kato Nan Ampek:
1. Kato Pusako
2. Kato Mupakaik
3. Kato Dahulu Batapati
4. Kato Kemudian Kato Bacari

1. Adapun yang dimaksud dengan Kato Pusako ialah: Meletakkan sesuatu pada tempatnya. Misalnya rumah nan Basandi batu. Adat basandi alua. Itulah Nan Banamo Kato Pusako,
2. Adapun yang dimaskud dengan Kato Mupakaik ialah: Kato nan Bacari Sekarang, ataupun hasil pencarian orang yang ahli akal dalam majelis medan bicaro, mako di syahirkan kepada orang banyak sekarang itu juga dan disudahi pado waktu itu juga.
3. Adapun yang dimaksud dengan Kato Dahulu Kato Ditapati ialah: Nanlah sudah dalam Syarak yang maha mulia atau pancarian dalam adat yang piawai tetapi tiado sampurno di waktu itu juo. Adapun diperbuat janji, sampai janji itu ditepati.sampai dimana janji itu.
4. Adapun yang dimaksud dengan Kato Kemudian Kato Bacari ialah: Kato hampir-hampir sudah dapek datang pulo sesuatu hajat di diperbuatkan janji. Sampai janji itu, dicari pulo hingga janji itu diperbuat.

Undang-undang Nan Empat
Adapun Unndang-undang Nan Empat:

1. Undang-undang Luhak
2. Undang-undang Nagari
3. Undang-undang Urang Dalam Nagari
4. Undang-undang Urang Dalam (Undang-undang 20)

1. Adapun yang dikatokan dengan Undang-undang Luhak, ialah: Luhak nagari Nan Bapanghulu, Kampuang nan Batuo, Tagak Nan Tak Tasunduak, Malenggang Nan Indak Tapampeh ialah dua perkara:
1) Maso Nagari Badamai
2) Maso Nagari Baparang
Adapun Maso Nagari Badamai ialah : 1) Ilmu, 2)………, 3) Rajo, 4) Penghulu, 5) Kamanakan, 6) Anaknyo, 7) Perempuan urang, 8) Imam, 9) Jamu Bajapuik, 10) ……………., 11) Juaro Bajapuik, 12) Pasumando, 13 Jawi-Kabau, 14) Anak Pado Suatu Nagari, 15) Si Bapak, 16) Si Mandeh, 17) Orang dipanggil, 18) Dukun Pandai Obat, 19) Tukang Gandang, 20) Guru dan Murid

Adapun pado Nagari Baparang, ialah sapuluh perkara: 1) Ilmu, 2) ………….., 3) Rajo, 4) Penghulu, 5) …………….., 6) Urang dipanggia, 7) Anak dengan Bapak, 8 Guru dengan Murid, 9) Dukun Pandai Ubek, 10) ………………,

2. Adapun Nan Kaduo ialah Undang-Undang Nagari Nan Dikato Undang-undang Rumah Tanggo: Balai, Musajik, Korong Kampuang, Labuah, Tapian, Parik Rantang Nandi Bakal

3. Adapun Nan Dikato Undang-undang dalam Nagari: 1) Salah Cancang mambari bangun pampeh, 2) Salah Bunuh mambari bangun, 3) Salah Ambiak Mengembalikan, 4) Salah Makan Mamuntahkan, 5) Utang Babaia, 6) Piutang Batarimo 7) Ciwarang Baragiah, barabuak bakatangahkan, basalahan bapatuik, gaib bakalamullah Jail Bamidahkan, salah bakaadaan, utang batarimo, takuruang mati, tatando bayang-bayangan kalamullah.
Jikolai tapatuahi nan sapanjang tasabuik dalam undang an salapan
4. …………….. ?

Undang-undang Nan Salapan
Undang-undang Nan Salapan itu adalah:
1. Dago Dadi
2. Sumbang Salah
3. Samun Saka
4. Maliang Curi
5. Tikam Bunuah
6. Tipu Tepok/ ………….
7. Upeh Racun
8. Sia Baka

1. Adapun yang dikatokan dago ialah: Melawan pada barang yang tidak patut dilawan. Adapun yang dimaksud dengan dagi ialah: orang yang telah melakukan perlawanan kepado yang tidak patut dilawan. Jadi Dago0dagi ialah orang yang sudah melanggar dua kesalahan yaitu perlawanan kepada yang tiado patut dilawan.
2. Adapun yang dimaksud dengan kato sumbang, ialah barang sesuatu pekerjaan yang tiadao patut dilakukan, atau dikerjakan dan yang dimaksud dengan pekerjaan salah yaitu orang yang melampaui larangan. Jadi sumbang salah ialah orang yang telah melakukan dua kesalahan. Satu dia telah mengerjakan yang tidak berpatutan, dua dia telah melampaui larangan.Sumbang yang Boleh Dihukum: Yaitu menyalahi akan segala laku perangai dan piil yang menyakiti hati orang lain, yakni perbuatan yang memberi malu orang. Adapun sumbang yang tidak dihukum: Yaitu segala sumbang yang tidak merusak atau merugikan orang lain. Yang dapat kita lakukan hanya sesat surut; berobah dibaiki. Misalnya salah meletakkan kancing baju; yang besar dipasangkan ke yang kecil atau yang diatas terpasang di bawah dsb.
3. Adapun yang dimaksud dengan samun, yaitu orang yang sengaja menghambat orang lain pada suatu tempat dengan menggagahi orang itu dengan sebab yang tidak patut, mungkin hanya untuk memperlihatkan gagahnya saja atau beraninya saja. Yang dimaksud dengan Saka. Ialah orang yang menghambat orang disuatu tempat serta menganiayanya yang hujudnya, mengambil kekayaannya. Rebut rampas; hela hunjam masuk juga kepada bilangan samun saka.
4. Adapun yang dimaksud dengan kato maliang; ialah orang yang mengambil harta benda orang lain yang terletak dalam tempat simpanan atau di lingkungan kediaman orang itu, diambilnya barang itu dengan sembunyi, diluar sepengetahuan orang yang punya, siang atau malam hari. Curi: ialah orang yang mengambil harta benda orang lain dengan sembunyi, di luar sepengetahuan yang empunyanya. Yang mana barang itu terletak di luar tempat simpanan yang empunyanya dan maling itu, tiadalah takluk kepada orang lain yang memaling barang-barang atau harta benda orang saja.
5. Adapun yang dimaksud dengan Tikam: yaotu orang yang mengamukkan senjata kepada orang lain atau binatang yang masih hidup sampai luka denga tikaman itu ataupun tidak yang dimaksud dengan kata bunuh: ialah membikin orang mati atau mematikan orang ataupun binatang yang bernyawa dengan sengaja meskipun dengan apa jua pun dilakukannya. Mematikan orang atau binatang itu: dengan senjata tajam atau tidak dengan barang yang keras atau pun dengan kaki tangan, dengan tali, air, api atau yang lainnya yang menyebabkan orang mati (binatang mati).
6. Adapun yang dimaksudkan dengan perkataan kicuh: ialah orang yang melakukan akal jahat dengan jalan mengumbuk mengumbai, menipu, menepok orang supaya mendapat suatu barang, kepunyaan orang itu, baik pun pekerjaan itu dilakukannya untuk orang lain yang dimaksudkannya, maka itu masuk kepada bilangan kicuh atau mendusta. Demikian juga orang yang hendak berlepas diri dengan akal jahat dal suatu hal. Yang dimaksud dengan perkataan Kincang: ialah orang yang melakukan akal jahat dengan tipu daya muslihat yang tiada baik yaitu dengan akal jahat yang dimaksudnya hendak menganiaya orang yang dikincang itu atau barang orang itu sama ada barang yang diperkincang hanya itu, untuknya atau untuk orang lain, yaitu dengan jalan memperbelok-belokkan, melindung-lindungkan barang orang itu, supaya barang itu hilang atau jauh dari yang empunya atau tersembunyi yang dimaksudnya barang orang itu jatuh kepadanya atau kepada orang lain yang dimaksudknya, maka dalam hal kincang kicuah ini adalah perbuatan kesalahan yang sanat besar.
7. Adapun yang dimaksud dengan perkataan upeh: ialah suatu barang yang berbisa, yang menyakitkan orang lain (orang yang memakannya) yang sakitnya berlama-lama. Yang dimaksud dengan perkataan racun: ialah suatu makanan yang berbisa, kalau ter makan. Siapapun dapat memberikan sakit dengan seketika yang memakan itu dan boleh mematikan orang yang termakan racun itu dengan selekas-lekasnya. Jadi upeh racun: ialah dua macam makanan yang berbisa yang kalau termakan boleh membunuh dengan seketika pada orang yang memakannya.
8. Adapun yang dimaksud dengan kata sia (siar): ialah menyamu dengan api yang sedang menyala, disamukan pada barang (benda yang disia itu). Dan bakar: ialahmenyamu atau memanggang suatu barang sampai hangus, sama ada dilakukan pembakaran itu dengan api yang sedang menyala ataupun belum menyala yang timbul menyala itu kemudian pada barang yang dibakarnya itu. Meskipun tidak bernyala, tetapi sudah jadi.

Undang-undang Dua Puluh
Adapun yang ka empat adalah undang-undang dua puluh. Undang-undang yang dua puluh itu dikeluarkan delapan (terdiri dari 12 dan 8)
Yang delapan menentukan namo kejahatan. Yang 12 itu ialah menentukan yang punyo piil memperbuat kejahatan.
Yang 12 itu terbagi pula dua yaitu 6 yang dahulu ialah pencari jalan induk. Enam berikutnya bernamo undang kemudian ialah pancari jalan cemo

Undang-undang Nan Salapan
1. Tikam bunuh
2. Samun saka
3. Upeh racun
4. Sumbang salah
5. Lincang kicuah
6. Maling curi
7. Rebut rampas
8. Dago-dagi

1. Adapun yang dikatakan tikam, ialah: Piil yang menyakiti, dan yang dikato bunuh ialah piil yang menghilangkan nyao
2. Adapun yang dikatakan samun, ialah: Piil yang menyakiti hendak mengambil barang orang (harta yang dikato saka ialah: Piil yang menghilangkan nyao untuk mengambil harta orang.
3. Adapun yang dikatakan upeh, ialah: Memberi makanan yang menyakiti badan yang dikato racun ialah: Memberi makanan yang menghilangkan nyao orang.
4. Adapun yang dikatakan Sumbang, ialah: Piil atau kelakukan yang tidak senonok (seumpamanya). Adapun yang dikato salah, ialah: laki-laki menyeratai perempuan orang lain yang bukan istrinya.
5. Adapun yang dikatakan lancang, ialah: Memuliakan barang yang hino. Adapun yang dikatakan kicuah, ialah: Mengubahi dari nan sabanyo.
6. Adapun yang dikatakan maling, ialah: Mengambil harato orang orang di dalam simpanannya, tidak diketahui orang yang punya. Adapun yang dikatakan curi, ialah: mengambil harta orang lain di luar simpanannya dengan tidak setahu yang punyanya.
7. Adapun yang dikatakan rabuik, ialah: Mengambil harato orang dengan kekerasan. Adapun yang dikatakan rampeh, ialah: Mengambil harato orang beserta melarikan.
8. Adapun yang dikatakan dago, ialah: Membantahi adat nan biaso dan yang dikatakan dagi, ialah: mambuek hiru biru dalam nagari (membakar, menyerang, menyuhung paramajo). Dan yang dikatakan sumbang, ialah: menyarato istri orang lain: cabur-cabir, mahuk-mahang, mahung-marempeh, marampok karumah tangga urang. Segala piil itu ialah kelakukan yang tidak saumpamonyo yang tidak balaku dengan adat atau barang sabagainyo yang menjadi larangan dalam nagari.

Undang-undang Nan 6 Dahulu
Undang-undang nan 6 dahulu ialah yang menunjukkan jalan, terbaiti dan tuduh.
1. Talalah takaja
2. Tatando tabaiti
3. Tacancang tarageh
4. Taikek takungkuang
5. Tatambang ciak
6. Tatangkok dengan salahnya
Waktu dianya melakukan kejahatan itu tertangkap dirinya beserta barang yang dicurinya itulah yang dikato:
Ayam putiah tabang siang
Tidak buliah batidak lai
Apabila undang nan salapan itu tersangkut oleh undang-undang nan enam dahulu. Dakwanya tuduh: hukumnya jatuh kepada izab.

Undang-undang 6 Kemudian
1. Basuriah-suriah bak sipasin
2. Bajajak bak bakiak
3. Tabayang tatabua
4. Bajajak barunuik
5. Kocondongan mato rang banyak
6. Katiko anggang inggok atal (aka) jatuah.

1. Adapun yang dikato: Basuriah bak sipasin.
Bartamu seorang oleh orang lain nan bak raso ado seorang- menyandang (mengepit, menjinjing, malam atau siang waktu orang kemalingan.
2. Adapun yang dikato: Bajajak bak bakiak
Bartamu urang lain pada tampaik larinyo sipencuri itu.
3. Adapun yang dikato: Tabayang tatabua
Tarang kaba itu tandonyo.
4. Adapun yang dikato: Bajajak Barumuik
Hilang jajak putuih rumuik pado suatu rumah atau suatu kampung/tempat.
5. Adapun yang dikato: Kacondongan Mato rang Banyak
Balain ruponyo daripado biasonyo, umpamonyo: sebelum urang kemalingan dianya hidup miskin. Tahu-tahu diketahui oleh masyarakat banyak, dia mendadak kaya.
6. Adapun yang dikato: Katiko anggang hinggok atal (aka) jatuah
Yaitu saat-saat dia berada di tempat itu orang kehilangan atau saat-sat dia berada di situ orang kebakaran, dll

Apabila undang-undang nan salapan itu tasangkuik oleh undang-undang nan anam kemudian. Jadilah dakwanyo cemo (lebih ringan dari pada tuduhan). Hukumnya jatuh kapado basumpah. Adapun undang-undang nan duo baleh itu. Kemudian dijalankan kenyataan dari padanya nan teraniayo yaitu: kenyataan tatikam bunuh. Badarah taserak bangkai, tajelo samun saka, padang badarah, upeh racun, sia baka, sumbang salah dalam ( ) lancung kicuah ( ), rabuik rampeh, lapia tapakiak, maliang curi jikalau mengatakan kamalingan, dinding tidak ( ) umpang-umpang, tidak takanak, lantai tidak baliang, sugi tidak tatagak dengan mangatokan kahilangan mata terbayarlah orang itu dalam rumah nan ( ) seperahu.
Nan satungkuih bao nasi jikalau ada urang kalua dengan tersembunyi atau lari harus ( ) tuduh kapado urang itu maka ditanyokan pulo nagari nan ampek:

Nagari Nan Ampek / Koto Nan Ampek
A. Pertama : Koto (tempat yang mula-mula dihuni atau ditunggui)
B. Kaduo : Taratak (sudah dibuat parit atau batas)
C. Katigo : Dusun (sudah ada dubalang dan mesjid)
D. Kaampek : Nagari (sudah ada mesjid dan balai adat)

3. Adat yang teradat

Yang dikatakan Yang Ter Adat ialah yang tepakai dai dalam dan Seluak ataupun di dalam Salareh atau di dalam nan Sanagari ialah yang dinamakan. Cupak nan Sapanjang Batuang. Di situlah terpakai Pepatah orang tuo-tuo. Dimana batang Taguliang di situlah Langik dijunjuang. Dimano Nagari di Tunggui Disitulah Adat dipakai.
4. Adat istiadat

Yang dikatakan Istiadat ialah adat jahiliah yang terlarang di dalam nan sabana adat, seperti : manyabuang, berjudi, Badaua dan Bagalanggang. Basorak-sorak. Basorai-sorai, Basaluang dan Barabab dan lain-lainnya.

Buku ini kepunyaan Angku Datuk Tumangguang Sati. Di salin dari kita Angku Dt. Indomo Marajo Suku Tanjuang. Koto Gadang lareh Enam Koto. Ditulis oleh labai Bagindo, Muhammad Idris maso Hijrah 1338

~ by Is Sikumbang on February 8, 2011.

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.